Semboyan Kabupaten Kebumen

Pengertian slogan secara umum adalah suatu semboyan yang dibuat dalam rangkaian kata yang relatif singkat dan menarik, dimana tujuannya adalah untuk menyampaikan sesuatu informasi kepada khalayak umum. Sebuah slogan kabupaten yang dibuat mencerminkan kondisi kabupaten tersebut, hal ini karena rangkaian kata yang membentuk slogan merupakan karakter, tujuan, dan impian dari masyarakat di kabupaten itu sendiri. Istilah "semboyan", menurut KBBI daring, adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntunan (pegangan hidup). Dalam hal semboyan kota atau kabupaten kalimat pendek ini (biasanya dalam Bahasa Sanskerta atau bahasa daerah setempat) mengacu kepada suatu makna tertentu yang memberikan semangat sekaligus ciri khas pada daerah tersebut.


Kabupaten Kebumen dikenal dengan semboyan kota Beriman (Bersih, Indah, Manfaat, Aman, dan Nyaman), dengan motto khasnya Bhumi Tirta Prajamukti. Untuk menggelorakan dan memberikan semangat kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kebumen akan tujuan pembangunan ke depan, maka Bupati Kabupaten Kebumen Bapak H. Arif Sugiyanto, SH., MH. menawarkan konsep/slogan “KEBUMEN SEMARAK”. Konsep slogan ini merupakan akronim dari Visi yang ditawarkan yaitu :


KEBUMEN SEMARAK

“Kebumen Sejahtera, Mandiri, Berakhlak Bersama Rakyat”


Hal ini sesuai dengan Visi Pembangunan Kabupaten Kebumen Tahun 2021-2026 yaitu Mewujudkan Kabupaten Kebumen Semakin Sejahtera, Mandiri, Berakhlak Bersama Rakyat.


 


Gambar 3. Logo Semarak

(Sumber : https://beachhalfmarathon.kebumenkab.go.id/)


Makna yang terkandung dalam visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :


1. Kebumen semakin Sejahtera yang dimaksud adalah terwujudnya suatu keadaan di mana masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya, baik kebutuhan lahir maupun batin, secara merata. Beberapa indikator untuk mengukur pencapaian sejahtera adalah Indeks Pembangunan Manusia, menurunnya ketimpangan ekonomi, menurunnya angka kemiskinan, meningkatnya kualitas lingkungan hidup, meningkatnya kesempatan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga kesejahteraan masyarakat Kebumen merupakan suatu keadaan yang mencerminkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat telah terpenuhi secara berimbang yang ditunjang oleh stabilitas keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Keadaan masyarakat dan setiap individu hidup dalam keadaan makmur, sehat dan damai berlandaskan kualitas sumber daya manusia dan lingkungannya. Dalam konteks kesejahteraan sosial, kondisi ini wajib diciptakan pemerintah untuk menekan angka kemiskinan, membuka lapangan kerja dan memperluas kuantitas dan kualitas pelayanan publik.


2. Mandiri mengandung makna bahwa masyarakat Kabupaten Kebumen memiliki kemampuan mendayagunakan potensi lokal dan sumber daya yang ada, memiliki ketahanan terhadap dinamika yang berlangsung serta kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang ada di sekitarnya sehingga mampu mencari solusi dan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimilikinya. Kemandirian ini akan didapatkan apabila perekonomian yang akan dijalankan merupakan perekonomian yang berpihak pada masyarakat kebanyakan (wong cilik), ekonomi yang tumbuh melalui pemerataan, dan ekonomi yang bertumpu pada sektor-sektor yang berbasiskan pada potensi daerah dalam mencapai kemandirian daerah yang tangguh. Beberapa indikator untuk mengukur pencapaian kemandirian adalah meningkatnya daya saing daerah, dan meningkatnya prasarana dan sarana perekonomian. Meningkatnya prasarana dan sarana perekonomian dapat dilihat dari kondisi infrastruktur dan peluang investasi. Daya saing sektor lokal dicapai dengan meningkatkan jumlah desa wisata mandiri, nilai tukar petani, persentase peningkatan produksi pertanian dan perikanan, peningkatan nilai produksi industri, nilai ekspor, dan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan.


3. Berakhlak menekankan pada perilaku kehidupan masyarakat dan pemerintah yang mencerminkan penerapan nilai-nilai religius dalam setiap tindakan, sikap dan perilaku sehari-hari. Makna berakhlak berarti bahwa pembangunan di Kebumen tidak hanya mengejar pemenuhan pembangunan fisik semata, namun juga bertujuan untuk membentuk kualitas rohani masyarakat yang memiliki kualitas moral, etika dan karakter hidup yang tinggi berbasis kehidupan spiritual berlandaskan akhlak al karimah sesuai dengan ajaran-ajaran agama. Sehingga beberapa indikator untuk mengukur pencapaian pembangunan yang berakhlak di Kebumen adalah masyarakat yang senantiasa menjunjung tinggi nilai – nilai religius yang tinggi, tanpa kehilangan kepribadian budaya Jawa yang andhap asor, memiliki solidaritas yang tinggi, mengedepankan kerukunan, menghormati keragaman dan peduli terhadap nilai-nilai toleransi, memiliki daya juang hidup yang tinggi dan berkarakter.


Baik Kebumen Beriman, Kebumen Ora Baen-Baen, Kebumen Pancen Maen, dan juga Kebumen Semarak,  belum ada yang dipatenkan. Sehingga orang bebas mau menggunakan penyebutan tentang Kebumen seperti apa. Sesuai konteks, menyebut tentang wisata Kebumen, mungkin bisa tepat dengan istilah Kebumen Pancen Maen. Menyebut prestasi daerah dan kualitas SDM-nya bisa dengan Kebumen Ora Baen-baen, kalau soal religiusnya bisa dengan kata Berimannya.


Share:

Related Posts:

           

Artikel Terbaru

Arsip Artikel

Kesenian Jamjaneng

  Jamjaneng atau janeng yang merupakan kesenian asli Kebumen warisan dari jaman penyebaran Islam di Jawa oleh Sunan Kalijogo. Alat musiknya ...