Potensi Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

 


Ekonomi kreatif di Kebumen adalah salah satu sektor yang berkembang dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Ada berbagai sub sektor ekonomi kreatif di Kebumen, seperti film, seni, kuliner, kerajinan, dan lain-lain. Pemkab Kebumen juga telah membentuk Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Kebumen juga sering menggelar acara-acara yang menampilkan produk-produk ekonomi kreatif, seperti Kebumen International Expo. Bahkan, Kebumen telah dinobatkan sebagai Kabupaten Kreatif Indonesia tahun 2022 oleh Menparekraf RI.

 

Dikutip dari laman resmi Disparbud Kabupaten Kebumen, terdapat beberapa sub sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Kebumen, selengkapnya sebagai berikut :

 

1.     Kuliner

Sub sektor Kuliner didominasi oleh pelaku dari kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Produk yang dikreasi berbasis pada khasanah bahan pangan lokal seperti oyek (nasi singkong), kopi dan sate ambal. Untuk produk sate ambal kemasan saat ini pemasaran sudah menjangkau berbagai kota di Indonesia bahkan sudah mulai masuk pasar luar negeri seperti Hongkong dan Singapura.

 

2.     Fashion

Sub sektor fashion di Kebumen banyak didukung oleh berkembangnya sentra batik khas Kebumen. Karya-karya para perancang fesyen juga telah banyak dipamerkan di berbagai ajang fesyen dan pameran seperti Inacraft dan Jogjakarta Fashion Week. Sebagian besar pelaku sub sektor fesyen bergabung dalam komunitas Designer and Model Community (DMC).

 

3.     Kriya

Subsektor Kriya merupakan subsektor yang paling banyak melibatkan insan pelaku. Produk yang paling menonjol adalah kerajinan anyaman pandan yang berpusat di kawasan Kecamatan Karanganyar dan Karanggayam. Di sana ada lebih dari tiga ribu penganyam yang sebagian besar wanita. Produk anyaman berupa lembar setengah jadi (complong) serta produk-produk jadi seperti tas, topi, kotak dan lain-lain. Produk anyaman pandan banyak disuplai ke Yogyakarta, Bali danTasikmalaya hingga Jepang. Bentuk kriya lain yang menonjol adalah anyaman pandan di Kecamatan Petanahan (Desa Grujugan) dan Kecamatan Karanggayam (Desa Glontor) serta kerajinan gerabah di Kecamatan Kutowinangun (Desa Pejagatan) dan Kecamatan Klirong (Desa Gebangsari).

 

4.     Seni Pertunjukan

Seni Pertunjukan tradisional banyak berkembang di Kebumen wilayah Selatan dan Utara. Bentuk seni pertunjukan tradisional antara lain Ebleg (Kuda Lumping), kethoprak, tayub, menoreng, wayang kulit, wayang orang dan lain-lain. Komunitas yang sudah ada adalah komunitas kuda lumping Ebleg Kebumen Aji (EKA) serta Forum Ketoprak Kebumen. Sementara untuk seni pertunjukan modern antara lain teater, pantomim dan stand up comedy. Komunitas teater yang aktif berkegiatan : Teater Gerak, Teater Ego dan SRMB (Sekolah Rakyat Melu Bae).

 

5.     Film

Para pelaku sub sektor ini terdiri dari para kreator konten, pembuat film dokumenter, mahasiswa dan pelajar. Sebagian pelaku tergabung dalam komunitas antaralain : Kebumen Movie, Kedung Film, NCC, Candradimuka Film dan lain-lain. Secara komersil produk yang telah dihasilkan oleh sektor ini adalah film / video promosi produk, profil usaha, dokumenter dan lain-lain. Selain itu, karya-karya film fiksi dan non fiksi telah pula meraih penghargaan di berbagai ajang festival dalam dan luar negeri. Film "Melawan Arus" menerima penghargaan dalam Festival Film di Singapura, sementara film tari Jagatan diputar dalam Festival Film Argentina dan India.

Share:

Related Posts:

           

Artikel Terbaru

Arsip Artikel

Kesenian Jamjaneng

  Jamjaneng atau janeng yang merupakan kesenian asli Kebumen warisan dari jaman penyebaran Islam di Jawa oleh Sunan Kalijogo. Alat musiknya ...